Fakta 'Mengejutkan' Pernikahan yang Jarang Dibayangkan oleh Calon Pengantin Baru


Pernikahan tak dapat disangkal sebagai peristiwa sakral yang dapat mengubah hidup seseorang. Namun, pernikahan bukanlah sekedar akhir yang bahagia dalam dongeng. Pernikahan seringkali memberikan kejutan bagi pasangan pengantin baru.

Meski Anda sudah mengenal pasangan beberapa waktu, setelah menikah, tetap saja ada hal-hal yang baru Anda ketahui. Apalagi pernikahan tidak secara otomatis melebur dua pikiran menjadi satu.
Berikut beberapa hal tentang pernikahan yang seharusnya diketahui oleh calon pengantin:
  • Menghadapi kepribadian pasangan
Jika berpikir pasangan Anda akan berubah sebagaimana yang Anda inginkan setelah menikah, sebaiknya pikirkan ulang. Tak jarang wanita yang membayangkan setelah menikah, sang suami akan berubah menjadi pria ideal yang diimpikan.
Mengubah seseorang usia dewasa yang sudah memiliki kebiasaan dan keyakinan tertentu, hampir seperti tugas yang mustahil. Jauh lebih mudah untuk mengubah cara diri kita bereaksi terhadap hal tersebut.
Seiring dengan waktu, kepribadian Anda berdua juga akan berkembang dan berubah. Pernikahan adalah upaya mencari cara untuk tetap saling berhubungan dengan baik, sekaligus memelihara dan mengembangkan hubungan dalam pernikahan.
  • Pertengkaran seringkali tak terelakkan
Pertengkaran antara pasangan suami-istri tidaklah selalu buruk. Hal itu berarti keduanya masih peduli satu sama lain. Sikap tidak peduli justru pertanda pernikahan tengah mengalami masalah.
Meski sebuah nasihat menyebutkan, jangan tidur dalam keadaan marah, namun kadang hal ini tak terelakkan. Jika pertengkaran membuat lelah, minta waktu untuk beristirahat. Waktu ini juga sangat tepat untuk memikirkan kembali sudut pandang lain terhadap permasalahan Anda berdua.
Kenali perasaan Anda lebih dalam, apakah Anda merasa marah, terluka atau lainnya. Bisa jadi masalah itu benar-benar serius atau hanya karena Anda berdua sangat lelah.
Ingat, pernikahan tidak akan menjamin Anda terlepas dari berbagai rasa tidak menyenangkan. Misalnya, rasa stres yang dihadapi di kantor ataupun di tempat lain. Seorang ahli mengatakan, sebagian orang menganggap dirinya tidak berbahagia dengan pernikahannya. Padahal masalah sebenarnya bukanlah pernikahan.
  • Semakin banyak hal yang harus dilakukan
Setelah menikah, segala sesuatu yang biasa Anda hadapi sendiri akan menjadi dua. Segala perubahan emosi, ketegangan pekerjaan, masalah kesehatan, komitmen terhadap keluarga, konflik dan lain-lain akan muncul dari pihak Anda dan pasangan.
Kehidupan pernikahan kadang mengejutkan bagi pasangan baru, betapa kehidupan baru mereka sangat sibuk dan memicu stres. Tak jarang, hubungan antara suami istri kemudian meregang.
Untuk menghadapinya, suami istri perlu berbagi mengenai perasaan, tujuan, atau impian masing-masing. Segarkan lagi ingatan bahwa pernikahan tak hanya sekedar berbagi mengenai pekerjaan, anak-anak, atau tugas di rumah..
  • Ketika seks tidak akan selalu jadi hal utama
Aktivitas seks setelah pernikahan berlangsung beberapa waktu, tidak selalu sama menggebu-gebu sebagaimana awal pernikahan. Normal jika Anda dan pasangan melewatkan beberapa malam tanpa aktivitas seks.
Tak perlu terlalu berpikir berlebihan mengenai seberapa sering seks yang harus Anda dan pasangan lakukan, namun fokus pada kebutuhan Anda dan pasangan. Perwujudan kasih sayang suami-istri pun bisa dilakukan dalam bentuk lain yang tak kalah menyenangkan di akhir hari yang melelahkan, misalnya memeluk atau mencium.
  • Memahami pengaruh keluarga
Pernikahan tak sekedar persatuan dari dua individu. Tak heran jika pernikahan juga banyak disebut sebagai persatuan dari dua keluarga besar. Setelah menikah, menjaga hubungan dengan keluarga pasangan sangatlah penting. Terkadang hal itu tidaklah mudah, untuk itu diperlukan pengertian dan bantuan pasangan satu sama lain.
Salah satu fakta tentang pengaruh keluarga terhadap pernikahan yang jarang disadari, yaitu cara seseorang menyikapi pernikahan akan mencontoh orang tuanya. Misalnya, pembagian tugas di rumah hingga bagaimana cara mengelola keuangan.
Jangan menganggap pernikahan sebagai titik akhir dari suatu hubungan. Justru perlakukan sebagai suatu awal. Untuk itu penting untuk mengenali diri Anda dan pasangan lebih dalam, kemudian bekerjasama untuk memperoleh pernikahan yang bahagia.