10 Penyebab Utama Konflik Suami Istri, No. 7 Tak Disangka-sangka


Kehidupan setelah menikah pasti sangat berbeda dengan masa pacaran. Sekalipun anda dan pasangan kelihatan selalu kompak dan mendukung satu sama lain, tapi bukan hal yang aneh ketika Mommy saling berbeda pendapat tentang satu atau banyak hal. Ini hal wajar dan sudah biasa untuk dua orang yang berbeda tinggal dalam satu atap.

Apakah Mommy sering bertengkar dengan Suami? Apa yang membuatnya demikian? Mungkin beberapa faktor dibawah ini menjadi penyebabnya.Penyebab Konflik Suami Istri:

1. Kurangnya Komunikasi Antara Suami & Istri

Komunikasi itu sangat penting! Membuat kepercayaan antara suami dan istri menjadi kuat jika dilandasi dengan kejujuran. Selain itu, komunikasi yang baik berupa canda dan tawa berperan penting untuk menghilangkan rasa bosan.
Inilah contoh jika suami dan istri kurang berkomunikasi : para suami beralasan bosan di rumah karena sang istri kurang memperhatikan penampilan. Tapi ada pula suami suka selingkuh padahal sang istri sangat cantik. Itu dikarenakan sempitnya waktu keduanya untuk lebih banyak berkomunikasi. Luangkan waktu 15 menit sebelum tidur atau saat hari libur kerja untuk menghabiskan waktu berdua sambil minum secangkir teh.

2. Romantisme yang Memudar

Saat berpacaran dahulu, anda masih sangat segar untuk menghabiskan waktu bersama dan mencoba hal-hal baru dengan pasangan, seperti bertindak sebagai sahabat yang mengerti atau kekasih yang sangat mencintai. Hingga akhirnya memutuskan untuk menikah. Setelah menikah justru banyak pasanyan yang romantismenya memudar, karena merasa tidak ada lagi yang perlu dijajaki. Hal ini bisa menyebabkan pasangan mudah emosi dan mempermasalahkan hal kecil menjadi besar penyebab terjadinya pertengkaran.
Untuk menghindari pudarnya romantisme anda dan pasangan, tidak ada salahnya anda memberikan kejutan-kejutan kecil setiap harinya pada saat bangun tidur menyiapkan sarapan favorite pasangan atau pada malam hari menyiapkan dinner romantis. Anda dan pasangan akan romantis kembali seperti masa berpacaran dahulu.

3. Materi

Penyebab Konflik Suami Istri
Masalah materi seringkali jadi permasalahan sensitif dalam hubungan rumah tangga. Banyak suami istri yang bertengkar akibat kurang terbuka dalam mengelola keuangan serta tidak merencanakan segala keinginan dan kebutuhan rumah tangga bersama. Masalah bisa bertambah besar apabila ternyata salah satu pasangan terlihat membeli barang kebutuhan yang tidak didukung oleh pasangannya. Terbukalah tentang apapun kepada pasangan anda terutama masalah uang. Jika pasangan anda terlihat sedang butuh untuk keperluan pribadi, jangan diam saja tapi bicarakan berdua apa masalahnya. Karena dalam rumah tangga sudah bukan lagi masing-masing tapi kebersamaan atau saling.

4. Orang Ketiga

Pasangan yang sudah menikah, umumnya punya keterikatan satu sama lain. Sadar atau tidak, keduanya punya naluri yang akan “membisikkan” seandainya ada sesuatu yang berbeda mengenai pasangannya. Masalah terbesar muncul ketika ada orang ketiga yang dianggap mengusik rumah tangga. Bentuknya bisa apa saja seperti persahabatan yang “lewat batas” terutama dengan lawan jenis, hingga yang terparah yaitu perselingkuhan.

5. Kebersihan

Masalah kebersihan juga dapat memicu pertengkaran. Seorang istri umumnya memiliki dorongan untuk menyusun, merapihkan, dan meletakkan segala sesuatu di tempatnya serta memberi kenyamanan bagi suami dan anak-anaknya. Sayangnya banyak suami yang tidak memahami ini dan malah menambah keadaan rumah acak-acakan kembali.
Ajak suami untuk bersama-sama membersihkan lingkungan satu minggu sekali, karena selain rumah akan bersih waktu berdua juga dimanfaatkan sangat baik. Maka anda dan pasangan akan selalu kompak.

6. Sistem Rumah Tangga

Rumah tangga yang sehat dijalankan dengan pembentukan keputusan dua belah pihak. Baik dalam cara mengurus anak, hingga keputusan besar yang berhubungan dengan orang lain. Sayangnya masih banyak pasangan suami istri yang akhirnya bertengkar hanya karena satu pihak merasa tidak dianggap ketika pihak yang lain membuat suatu keputusan.
Saling menghargai dalam rumah tangga adalah hal yang sangat penting, hargailah setiap keputusan pasangan dan berikan alasan positif jika anda tidak sependapat dengan pasangan.

7. Mertua

Masalah mertua ini besar hubungannya dengan penerimaan di keluarga pasangan. Jika hubungan dengan mertua relatif kurang baik, maka kemungkinan besar salah satu pihak akan membawa-bawa cara didik keluarganya dalam membesarkannya. Hal ini menjadi suatu perbandingan yang jelas tidak akan disukai oleh pasangan yang sudah menikah.

8. Anak

Anak merupakan buah hati sekaligus tanda cinta dalam rumah tangga. Hanya saja terkadang hal ini bisa berubah menjadi perselisihan ketika salah satu pihak memiliki cara sendiri dalam menerapkan pola didikan bagi anaknya namun tidak sejalan dengan pihak lainnya. Masalah lainnya juga sering muncul ketika pasangan tidak seragam dalam menerapkan pola didik.

9. Over-Posesif

Ketergantungan, takut kehilangan, dan rasa cinta berlebih pada pasangan memungkinkan muncul rasa kepemilikan yang besar. Sayangnya banyak pasangan yang kemudian menjadi berlebihan. Overposesif berakibat sangat buruk dalam hubungan rumah tangga, karena selain menciptakan kesalahpahaman dan menghambat salah satunya, keadaan ini juga secara tidak langsung memenjarakan keinginan salah satu pasangan.
Saling percaya di dalam suami – istri sangat diperlukan, lakukanlah hal-hal yang boleh dan jangan pernah mencoba hal-hal yang tidak boleh ketika sudah berumah tangga. Jaga perasaan suami maupun istri, maka tidak akan timbul over posesif terhadap pasangan.

10. Penghasilan Yang Tidak Semestinya

Penghasilan yang tidak semestinya? Karena jika satu keluarga mempunyai materi yang berlimpah maka akan memacu adanya hura-hura yang tidak jelas dan banyak waktu tersita hanya untuk menimbun lebih banyak lagi penghasilan. Tapi untuk apa mempunyai banyak materi tapi membuat suami – istri tidak bersyukur kepada yang Maha Kuasa? Hal tersebut akan sia-sia, karena Rejeki datangnya dari Tuhan tapi percuma jika kebahagiaan itu sesaat saja.